Asal Usul Amplop Merah (Angpau) dalam Perayaan Imlek
Pada zaman dahulu di sebuah desa kecil di Tiongkok, hiduplah seorang anak laki-laki yang sangat baik hati. Anak itu dikenal oleh semua orang di desa karena keberaniannya dan kepeduliannya terhadap orang-orang di sekitarnya. Namanya Hao.
Pada suatu malam, desa mereka digemparkan oleh kemunculan makhluk jahat bernama Sui, yang muncul setiap malam Tahun Baru. Sui adalah roh jahat yang suka menyentuh kepala anak-anak saat mereka tidur, membuat mereka sakit atau kehilangan kesadaran. Penduduk desa sangat takut akan Sui, sehingga setiap malam Tahun Baru mereka terpaksa berjaga semalaman untuk melindungi anak-anak mereka.
Suatu tahun, keluarga Hao sangat khawatir dengan keselamatan anak mereka. Untuk melindungi Hao, orang tua Hao memberikan koin emas kepada anaknya dan memintanya bermain dengan koin itu hingga ia tertidur.
"Hao, ini ada beberapa koin emas. Mainkan ini di atas kain merah, ya," kata ayahnya sambil menyerahkan koin tersebut.
"Kenapa harus di atas kain merah, Ayah?" tanya Hao dengan rasa penasaran.
"Kain merah ini istimewa, Nak. Warna merah dapat melindungi kita dari Sui. Tetaplah bermain dengan koin ini sampai kau merasa mengantuk," jawab ibunya lembut.
Hao pun bermain dengan koin-koin emas tersebut di atas selembar kain merah hingga ia akhirnya tertidur.Ketika tengah malam tiba, Sui muncul dan hendak mendekati Hao. Namun, tiba-tiba cahaya terang memancar dari koin-koin emas yang dibungkus kain merah tersebut, membuat Sui ketakutan dan melarikan diri.
Keesokan paginya, Hao menceritakan apa yang terjadi kepada orang tuanya. "Ayah, Ibu! Tadi malam aku melihat cahaya terang dari koin-koin ini, dan makhluk jahat itu pergi!"
Ayahnya tersenyum lega. "Syukurlah, Hao. Cahaya itu benar-benar melindungimu. Koin emas dan kain merah ini menyelamatkan kita."
Berita tentang kejadian ini menyebar ke seluruh desa. Penduduk pun mulai mengikuti cara yang sama dengan membungkus koin dalam kain merah untuk melindungi anak-anak mereka dari Sui.
"Kalau begitu, kita harus memberi tahu semua orang agar mereka bisa melindungi anak-anak mereka juga," kata ibu Hao dengan penuh semangat.
"Iya, Ibu. Aku senang bisa membantu desa," jawab Hao dengan senyum bahagia.
Seiring waktu, tradisi ini berkembang. Kain merah yang berisi koin emas tidak hanya digunakan sebagai perlindungan, tetapi juga sebagai simbol keberuntungan dan kesejahteraan. Orang-orang mulai memberikan "angpau" kepada anak-anak dan anggota keluarga mereka sebagai doa dan harapan untuk tahun yang baik. Warna merah pada angpau melambangkan keberuntungan, sedangkan koin di dalamnya melambangkan kemakmuran.
Hingga kini, tradisi memberikan angpau tetap menjadi bagian penting dalam perayaan Tahun Baru Imlek. Amplop merah yang berisi uang diberikan sebagai simbol harapan untuk kebahagiaan, keberuntungan, dan kelimpahan.
Posting Komentar untuk "Asal Usul Amplop Merah (Angpau) dalam Perayaan Imlek"