Kisah Si Kancil Menyelamatkan Sapi dari Buaya
Pada suatu hari yang cerah, Sapi sedang berjalan menyusuri hutan untuk mencari makan. Tiba-tiba, ia mendengar suara lemah yang memohon pertolongan, "Aduh, tolong! Tolong aku, siapa pun yang ada di sana!"
Sapi berhenti dan memasang telinganya, mencoba mencari asal suara itu. "Siapa yang berbicara? Di mana kamu berada?" teriak Sapi, memutar kepalanya ke berbagai arah.
"Aku di sini, di balik batu-batu besar ini!" jawab suara itu lemah. Sapi akhirnya melihat seekor Buaya yang terjepit di bawah tumpukan batu besar. Tubuhnya tampak berdarah dan terlihat lelah. "Aku terjebak sejak pagi. Aku sedang berjalan di sini, dan tiba-tiba batu-batu ini jatuh menimpaku," lanjut Buaya dengan suara lemah.
Sapi merasa ragu-ragu untuk mendekat. Bagaimana jika Buaya itu berbohong? Tetapi melihat kondisinya yang sekarat, Sapi merasa iba. "Baiklah, aku akan menolongmu," kata Sapi sambil mulai mengangkat batu-batu yang menimpa tubuh Buaya.
Setelah beberapa saat berusaha keras, akhirnya Sapi berhasil melepaskan Buaya dari tumpukan batu tersebut. Buaya menghela napas lega dan berkata, "Terima kasih, Sapi. Tanpamu, aku mungkin sudah mati terjepit batu-batu ini."
"Sama-sama, Buaya. Aku hanya melakukan apa yang seharusnya dilakukan," kata Sapi dengan rendah hati, siap untuk pergi melanjutkan perjalanannya.
Namun, Buaya segera berkata, "Eeeh, jangan pergi dulu, Sapi! Lihat, kakiku terluka parah dan aku tidak bisa berjalan. Bisakah kau menggendongku ke sungai? Aku perlu berendam untuk menyembuhkan lukaku." Buaya menatap Sapi dengan wajah penuh harap.
Sapi merasa sedikit enggan, tetapi tidak tega meninggalkan Buaya yang sedang terluka. "Baiklah, naiklah ke punggungku," kata Sapi dengan sabar.
Buaya menaiki punggung Sapi, dan mereka pun berjalan bersama menuju sungai terdekat. Sesampainya di sana, Sapi berkata, "Nah, kita sudah sampai. Sekarang kau bisa turun dan berendam di sungai."
Namun, alih-alih turun, Buaya malah menunjukkan senyum licik. "Kau tahu, Sapi, aku sangat lapar setelah kejadian tadi. Dan sepertinya dagingmu terlihat lezat sekali. Aku rasa aku ingin mencicipi sedikit." Buaya membuka mulutnya lebar-lebar, siap menggigit Sapi.
Sapi sangat ketakutan dan mulai menangis. "Tolong, Buaya, jangan lakukan ini! Aku sudah menolongmu dari bahaya. Mengapa kau membalasnya dengan kejahatan?" Sapi memohon.
Saat itu, Kancil yang cerdik muncul dari balik semak-semak dan melihat situasi yang terjadi. "Hei, Sapi! Mengapa kamu menangis? Dan kenapa Buaya ada di punggungmu?" tanya Kancil dengan heran.
Sapi menceritakan semuanya kepada Kancil tentang bagaimana ia menolong Buaya yang terjebak dan sekarang Buaya malah ingin memakannya. Kancil berpikir sejenak dan berkata, "Hmm, benar bahwa kita harus menolong sesama makhluk hidup. Tapi, aku ragu Buaya ini benar-benar terjebak di bawah batu-batu itu. Kenapa tidak kita buktikan saja?"Buaya yang merasa tersindir, langsung menyahut, "Apa maksudmu, Kancil? Tentu saja aku benar-benar terjebak!"
Kancil tersenyum licik, "Baiklah, kalau begitu, kenapa kita tidak kembali ke tempat batu-batu itu? Tunjukkan padaku bagaimana kamu terjebak."
Tanpa berpikir panjang, Buaya setuju. Mereka kembali ke tempat asal di mana batu-batu itu masih tergeletak. Buaya dengan percaya diri menunjuk tempatnya tadi, "Di sini, aku terjepit tepat di sini!" Buaya berbaring dan memperagakan posisi awalnya.
Kancil mengangguk-angguk. "Oh, begitu. Nah, Sapi, tolong taruh kembali batu-batu ini di atas Buaya, seperti yang tadi kamu lihat." Sapi melakukan apa yang diperintahkan, menumpuk kembali batu-batu itu di atas Buaya.
Setelah Buaya kembali terjebak di bawah batu-batu itu, Kancil tertawa kecil, "Nah, sekarang aku percaya. Kamu benar-benar terjepit, Buaya!"
Buaya mulai panik, menyadari jebakan ini. "Hei! Apa yang kalian lakukan? Kalian tidak akan meninggalkanku di sini, kan?" Buaya meronta-ronta di bawah tumpukan batu.
"Maaf, Buaya," jawab Kancil sambil tersenyum, "Tapi kamu harus belajar menghargai kebaikan orang lain. Selamat tinggal!"
Kancil dan Sapi pergi meninggalkan Buaya yang masih terjebak, kali ini tanpa niat untuk menolongnya lagi. Mereka berjalan kembali dengan hati yang lega, dan Sapi merasa bersyukur telah bertemu dengan Kancil yang cerdik.
Sejak hari itu, Sapi belajar untuk lebih berhati-hati dan tidak mudah tertipu oleh permintaan tolong yang tidak tulus. Sedangkan Buaya, ia pun menyadari bahwa keserakahan hanya akan membawa kesulitan baginya.
Posting Komentar untuk "Kisah Si Kancil Menyelamatkan Sapi dari Buaya"